Senin, 30 Desember 2013

Beasiswa Unggulan 100% – Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana (S1) Universitas Esa Unggul Tahun 2014

http://www.esaunggul.ac.id/news/beasiswa-unggulan-100-penerimaan-mahasiswa-baru-universitas-esa-unggul-tahun-2014/

Share
Beasiswa Penuh Unggulan 100% – Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Esa Unggul Tahun 2014
Beasiswa diberikan kepada 200 orang lulusan SLTA/sederajat Tahun 2014, dengan persyaratan :
  •     Nilai rata-rata 8,00 (semester I s/d IV)
  •     Memiliki prestasi tingkat kabupaten/kotamadya/provinsi/nasional
  •     Nilai rata-rata UAN min. 7,5 (menyusul setelah UAN)
  •     Siap dan bersedia menerima Beasiswa Unggulan (dual degree ke luar negeri)
  •     Pendaftaran Beasiswa s/d Januari 2014.
Download
Formulir Beasiswa setelah diisi dengan lengkap dan benar beserta dokumen pendukung, silahkan kirimkan ke :
Humas Universitas Esa Unggul
Jl. Arjuna Utara No. 9
Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510
Informasi Beasiswa dan Formulir Pendaftaran Beasiswa dapat di unduh/download di www.esaunggul.ac.id atau kirimkan request Anda melalui email ke pmb@esaunggul.ac.id

Sabtu, 07 Desember 2013

Fakultas Ekonomi Univ. Esa Unggul bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jakarta menyelenggarakan Seminar ” SAK ETAP dan Dampak Perpajakannya”


Share
Fakultas Ekonomi Univ. Esa Unggul bekerjasama dengan Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jakarta menyelenggarakan Seminar ” SAK ETAP dan Dampak Perpajakannya” pada Sabtu, 07 Desember 2013, pukul 08.30 – 12.00 WIB di Ruang 811, lantai 8 Universitas Esa Unggul.

Seminar ini menghadirkan pembicara Bapak Prianto Budi S -  IAI Wilayah Jakarta.
Prianto Budi Saptono adalah pendiri PT. Pratama Indomitra Konsultan – Sebuah perusahaan yang bergerak dan fokus di bidang perpajakan. Prianto Budi Saptono memulai karir di bidang perpajakan dengan bekerja sebagai pemeriksa pajak selama beberapa tahun pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Konsultan pajak terdaftar dan pemegang sertifikat Brevet C ini merupakan akuntan lulusan STAN Jakarta yang memiliki pemahaman sangat baik terhadap standar akuntansi/IFRS dan ketentuan perpajakan yang berlaku sehingga sering mendapat julukan “peraturan berjalan”.
Penguasaan perpajakan yang dimiliki membuatnya mampu menangani klien-klien dengan permasalahan bervariasi, baik perusahaan nasional maupun mulitnasional.
Posisinya sebagai praktisi konsultan dan akuntan yang mampu menggabungkan pengetahuan teoritis dengan pengalaman empiris sering menjadikannya sebagai pembicara aktif di berbagai seminar, lokakarya dan pelatihan perpajakan, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Bahkan hampir setiap minggunya, pembicara yang suka berhumor dalam penyampaiannya ini sering berbagi ilmu dari satu hotel ke hotel lainnya sebagai nara sumber.
Pengalaman terkait lainnya adalah sebagai pengajar tetap di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pengajar perpajakan di lembaga-lembaga kursus di Jakarta, baik Brevet A, Brevet B maupun Brevet C dengan materi seluruh jenis perpajakan, maupun Training for Trainer di beberapa kota besar di Indonesia

Contact Person
Fakultas Ekonomi
Lantai 3  Universitas Esa Unggul
Telp. 021- 5674223 ext. 204

Universitas Esa Unggul,Seminar Motive and Explore Our Self to Become Entrepreneur

Share

Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar Motive and Explore Our Self to Become Entrepreneur pada hari Rabu, 04 Desember 2014 yang lalu di Ball Room Kemala dengan  menghadirkan pembicara  yang bernama Madidi, seorang motivator dan pengusaha batik yang sukses.
Dalam seminar ini, Madidi menyampaikan faktor -faktor apa saja yang bisa membuat  seseorang  menjadi seorang entrepreneur yang sukses.


Madidi juga mengatakan bahwa sebelum mulai menjadi entrepreneur,   kita harus memahami kekuatan kita dengen model bisnis atau ide2 yang profitable di sekitar kita atau di negara lain seperti Bisnis Choice , kebutuhan Sandang ,pangan, papan dan lainnya. Kita harus menciptakan personal brand agar bisa dikenal orang.

Acara seminar ini diselingi  dengan diskusi dan interaksi antar peserta dan pembicara yang berlangsung hangat dan meriah.


Download Materi Seminar :

Kegiatan sosialisasi tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Umum 2014 dengan tema ” Gerakan Satu Juta Relawan Pengawas Pemilu ” dan Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama

Share

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Universitas Esa Unggul dan Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Umum 2014 dengan tema ” Gerakan Satu Juta Relawan Pengawas Pemilu ”
Kegiatan Sosialisasi  ini akan diawali dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan antara :
  1. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta
  2. Universitas Negeri Jakarta
  3. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
  4. Universitas Esa Unggul
  5. Komite Nasional Indonesia Provinsi DKI Jakarta
Pada hari Jumat, 13 Desember 2013 di Universitas Negeri Jakarta dan akan dihadiri oleh lebih dari 500 orang  mahasiswa perwakilan dari perguruan tinggi se-DKI Jakarta.
Nota Kesepakatan Bersama ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan, pemantapan dan perkuatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu, khususnya pelaksanaan pengawasan Pemilu secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan berkualitas di Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan kembali pada tanggal hari Senin , 16 Desember 2013 yang bertempat di Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Selamat kepada Rio Rizki Pratama (Mahasiswa Teknik Industri FT UEU) lolos sebagai Finalis Coral Reef Ambassador Competition 2013/2014

Share

Selamat kepada Rio Rizki Pratama, Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul lolos sebagai Finalis  “Coral Reef Ambassador Competition 2013/2014″. 
Kompetisi  yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan RI bekerjasama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN),  Pulau Umang Resort dan Matoa Albarits  merupakan salah satu upaya penyelamatan terumbu karang dan menjaga kelangsungan hidup para nelayan sekitar Taman Nasional Ujung Kulon.

Artikel  ” KONDISI TERUMBU KARANG INDONESIA  ” oleh Rio Rizki Pratama
Indonesia dalah negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982, Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,2 juta km2 yang terdiri dari perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut teritorial seluas 0,3 juta km2 dengan hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan seluas 2,7 km2 pada perairan ZEE. Laut Indonesia memiliki kecantikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa, masih banyak menyimpan misteri dan tantangan terhadap potensinya. Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang. Jika dikaitkan dengan pengembangan wisata bahari, maka keberadaan terumbu karang jelas mempunyai andil yang sangat besar. Karena, keberadaannya sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.

Stand Up Comedy Show di Universitas Esa Unggul

Share

Stasiun METRO TV menyelenggarakan acara Stand Up Comedy Show pada 28 November 2013 di Ball Room Kemala Universitas Esa Unggul.

Acara yang dijadikan sebagai ” pelepas lelah” oleh para pirsawan ini diisi dengan banyolan dan canda  para peserta Stand Up Comedy yang tampil prima dan sangat menghibur.


Dalam show ini, para pemirsa yang hadir di Ball Room Kemala dengan sabar menunggu penampilan para Stand Up Comedy seperti  Soleh Solihin yang terkenal kocak, ACO, dan  Sammy untuk  menghibur pemirsa.
Para pemirsa yang terdiri dari para mahasiswa sangat antusias mengikuti acara ini sampai selesai.  Acara ini bisa menjadi inspirasi anak muda untuk selalu kreatif dan inovatif.

Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar Motive and Explore Our Self to Become an Entreprenuer

Share


Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar  “Motive and Explore Our Self to Become an Entreprenuer “  pada Rabu, 4 Desember 2013, jam 13.00 – 15.30 WIB di Ball Room Kemala Universitas Esa Unggul.
Seminar ini menghadirkan pembicara  Madidi (Motivator dan Pengusaha Batik)
Seminar tidak dikenakan biaya dan  free sertifikat

Contact Person :
Karina 021-5674223 ext.440

Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Tracer Study – Hibah Pusat Karir dan Tracer Study DIKTI Share



Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Tracer Study – Hibah Pusat Karir dan Tracer Study DIKTI pada 20 Nopember  2013 yang lalu di Ruang 207/208 Universitas Esa Unggul.
Acara Sosialisasi Sistem Tracer Study ini membahas tentang metode penelusuran terhadap keberadaan para Alumni Universitas Esa Unggul dan  dibuka  langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA.


Sosialisasi Sistem Tracer Study – Hibah Pusat Karir dan Tracer Study DIKTI menghadirkan 2 orang pakar sebagai pembicara yaitu :
  • Bapak Ahmad Syafiq , P.hD -  Peneliti Utama Tracer Study Universitas Indonesia
  • Dr. Sandra Fikawati, MPH, dari Direktorat Hubungan Alumni Career Development Centre UI
Dr. Sandra Fikawati, MPH membahas tentang metodelogi yang digunakan untuk Tracer Study Alumni seperti desiminasi Informasi Jenis pekerjaan, Online Recruitment, Job Fair dan  training keahlian. Dr. Sandra Fikawati, MPH menyampaikan  pentingnya diadakan pertemuan berkala untuk mendapatkan data perkembangan Alumni di luar kampus.
Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA dalam kata sambutannya mengatakan bahwa sebaiknya tiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya harus selalu dideteksi keberadaannya oleh Universitas  agar komunikasi antara Universitas dan Alumni terus terjalin.



Sementara itu, Kepala Departemen Konseling dan Pengembangan Karier Universitas Esa Unggul, Devi R. Latif selaku penyelenggara mengatakan bahwa Career Center Univ. Esa Unggul mendapatkan dana hibah sebesar Rp. 50 Juta Rupiah dari DIKTI  dan sebagai bentuk perhatian  dari DIKTI untuk pembinaan dan pengembangan Career Center Universitas Esa Unggul  dimasa mendatang. (Is/Ar)


Selamat kepada Dr. MF Arrozi SE, M.Si, Akt, CA, Drs. Dihin Septyanto, ME, dan Dra. Iin E Mardiani, ME terpilih sebagai ” Best Paper Bidang Manajemen Keuangan” pada Seminar Nasional & Call for Paper Forum Manajemen Indonesia (FMI) ke-5

Share

Universitas Esa Unggul beserta seluruh civitas akademika Universitas Esa Unggul  mengucapkan Selamat atas terpilihnya
  • Dr. M F Arrozi, SE, M.Si, Akt, CA
  • Drs. Dihin Septyanto, ME
  • Dra. Iin E Mardiani, ME
dengan judul paper ” Perilaku Mymetic Investor Individu di Bursa Efek Indonesia (BEI)” sebagai ” BEST PAPER BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN” pada SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPER, – FORUM MANAJEMEN INDONESIA (FMI) KE 5 yang bertema Strengthening The Strategy Of Local Product In The Border Region: Opportunity and Challenges Of The ASEAN Economic Community 2015 – ISSN: 2338-994X pada tanggal 23 – 24 Oktober 2013 di Aula Bank Indonesia Pontianak, Istana Rakyat Kalbar dan Hotel Mercure, Pontianak Kalimantan Barat
Acara Seminar Nasional dan Call for Paper yang diikuti oleh 316 pembicara call for paper dari 81 Institusi yang berasal dari PTN & PTS seluruh Indonesia serta Malaysia ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpuradan Co. Organizer & Sponsor: Politeknik Negeri Pontianak, Bank Indonesia, Pemda Kalimantan Barat,  Bank KALBAR, PT Antam, Tbk, Patria Education.

Tim Mahasiswa Beasiswa Unggulan Universitas Esa Unggul lolos sebagai finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional MIKAT UNDIP 2013

Share

Selamat kepada Tim Mahasiswa Beasiswa Unggulan Univ. Esa Unggul lolos sebagai finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional MIKAT UNDIP 2013.

Ajang perlombaan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang ini bertujuan agar mahasiswa bisa mengasah dan menguji kemampuan dibidang Karya Ilmiah.
Lomba yang diselenggarakan salah satunya yaitu lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang bertemakan Kesehatan yang dikhususkan dalam beberapa bidang, yaitu :
  • BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
  • SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
  • MDG’s poin 4 dan 5
  • Kebijakan pemerintah tentang Indonesia Sehat 2025
  • Penanggulangan Korban Bencana Alam
  • Kawasan Tanpa Rokok
Adapun tema yang diambil oleh Tim Mahasiswa Beasiswa Unggulan Esa Unggul yaitu bertemakan MDG’s poin 4 dan 5 dengan judul “Hidden Vegetable sebagai Solusi Meningkatkan Asupan Sayuran pada Anak Sekolah Dasar”

Tim Mahasiswa  Beasiswa Unggulan diketuai oleh Rahmi sebagai mahasiwa yang meraih Beasiswa Unggulan  2012 dari  Jurusan Imu Gizi Fakultas Kesehatan Selain Tergabung dalam Forum Beasiswa Unggulan, Rahmi pun aktif mengikuti Himpunan Mahasiwa Jurusan dan Club (Nutrition Club UEU).
Anggota tim adalah Ridwan Fadilah  yang meraih Beasiswa Unggulan 2011 yang aktif sebagai Ketua DPMF Fisioterapi, dan Barakatul Qamilah  dari Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan yang aktif dalam kegiatan mahasiswa LDK IKMI Esa Unggul.

Adapun para peserta lain  yang berhasil menjadi finalis dalam  ajang bergengsi ini berasal dari berbagai universitas seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, UNDIP sebagai tuan rumah, Universitas Airlangga, Unsrat Manado, Universitas Jend. Soedirman, STIKES Kuningan, Stikes Jend. Ahmad Yani Cimahi dan Universitas Esa Unggul.

Universitas Esa Unggul meraih Juara Harapan III Lomba Kampus Bersih Narkoba 2013 yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

Share


Pagelaran Lomba Juara Harapan III Lomba Kampus Bersih Narkoba 2013 yang diselenggarakan pada Selasa 12 Nopember 2013 oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)  telah berakhir.


Lomba Kampus Bersih Narkoba 2013 yang diikuti oleh 27 perguruan tinggi Sejabodetabek dimulai pada bulan April sampai dengan Nopember 2013 telah menghasilkan beberapa pemenang hasil penilaian Dewan Juri yang terdiri dari :
  • Subarkah Hadisarjana (Ketua)
  • Brigjen Pol Siswandi (Sekretaris dan Direktur Peran Serta Masyarakat BNN)
  • Sri Utami (Anggota)
  • Herman Alber (Anggota)
  • Hanny Hendrany (Anggota)
  • Edi Fadil Rahman (Anggota)
Rangkaian jenis yang diperlombakan antara lain mencakup kreatifitas branding anti narkoba di kampus, cipta lagu anti narkoba, seminar anti narkoba, karya tulis dan penulisan sajak/puisi anti narkoba.


Berdasarkan penilaian Dewan Juri diperoleh 10 finalis kampus bersih narkoba dan Universitas Esa Unggul meraih Juara Harapan III Lomba Kampus Bersih Narkoba 2013.
  • Juara I – Univ. Budi Luhur Jakarta
  • Juara II – UIN Jakarta
  • Juara III- UMB Jakarta
  • Juara Harapan I – Univ. Sahid Jakarta
  • Juara Harapan II – Univ. Krisnadwipayana, Jakarta
  • Juara Harapan III – Univ. Esa Unggul, Jakarta
Subarkah Hadisarjana  berharap program semacam ini dapat memacu anak muda khususnya mahasiswa menjadi lebih mengetahui dampak buruknya narkoba. Selain itu mahasiswa juga semakin peduli pada lingkungan sekitarnya dalam mengantisipasi peredaran dan penyalahangunaan narkoba.


Tanggungjawabnya bukan hanya belajar dan cepat menjadi sarjana, tetapi juga mempunyai misi menyelamatkan saudara atau kerabatnya dari bahaya narkoba,” katanya.

Brigjen Pol Siswandi  juga menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ceremonial dalam mencari juara, tetapi adalah mencetak generasi muda yang sehat demi majunya Indonesia.
Sumber : Majalah Ungkap edisi 12 Nopember 2013

Seminar & Workshop Academic ” Succes for Being A Young Entrepreneur ” bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Bapak Sjarifuddin Hasan yang diselenggarakan oleh HIMMA E2C Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul

Share


Seminar & Workshop Academic  ” Succes for Being A Young Entrepreneur ” bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bapak Sjarifuddin Hasan  yang diselenggarakan oleh HIMMA E2C  Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul 
Acara  Seminar & Workshop Academic selama 2 hari ini  di gagas oleh HIMMA E2C  Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul  diadakan di Ball Room Hotel Mega Anggrek dan Ball Room Kemala pada 9-10 Nopemeber 2013 lalu berlangsung dengan baik.


Acara  Seminar & Workshop Academic  pada hari pertama diselenggarakan  di Hotel Mega Anggrek menghadirkan  pembicara Dr. Purindo (Change Motivator EPLC)  mengupas tentang  masalah Character Building, dimana setiap orang yang akan memasuki bidang usaha harus mempunyai karakter yang terpuji agar di perhitungkan orang lain, katanya.
Sedangkan pada sesi lainnya, pembicara kedua Bapak  Bambang Sularno (Dirut IES) , mengemukakan pengalamannya pada bisnis mutivision.


Selanjutnya pada hari kedua yang merupakan puncak acara Seminar & Workshop ini diselenggarakan di Ball Room Kemala dengan menghadirkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Bapak Sjarifuddin Hasan
Rektor Universitas  Esa Unggul Dr. Arief Kusuma Among Praja, MBA dalam sambutannya pada pembukaan acara dihadapan para undangan dan peserta serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Bapak Sjarifuddin Hasan mengungkapkan kegembiraannya karena Universitas Esa Unggul sudah mendirikan koperasi wirausaha yang mewadahi para mahasiswa untuk berwirausaha dan belajar mengelola koperasi secara professional yang nantinya dapat dikembangkan menjadi usaha yang besar
Rektor Universitas  Esa Unggul Dr. Arief Kusuma Among Praja, MBA juga menggarisbawahi bahwa merupakan sebuah kehormatan bagi Universitas Esa Unggul bahwa Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Bapak Sjarifuddin Hasan  beekenan hadir. Semoga Universitas Esa Unggul dapat  melahirkan  Enterpreneur sejati .


Dalam Seminar & Workshop Academic  ” Succes for Being A Young Entrepreneur ” ini,  Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Bapak Sjarifuddin Hasan  memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi sektor koperasi   sudah mulai tumbuh dan berkembang dengan cukup cepat ditengah masyarakat.
Menurut Bapak Sjarifudin Hasan, Koperasi Indonesia sudah mulai diperhitungkan dunia karena sudah berada di peringkat yang baik. Semua ini karena kesungguhan pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya, “  kata beliau.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Bapak Sjarifuddin Hasan juga serius dan  berjanji akan mengutus Dirjen Kementeri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI untuk membantu mahasiswa yang serius mengembangkan koperasi di kampus sebagai realisasi tindak lanjut mengembangan kewirausahaan,” katanya. “ Soal dana tidak masalah, akan saya bantu”  kata Bapak  Sjarifuddin Hasan dengan mimik  yang serius.

Seusai coffe break, , tampil dalam Seminar dan Workshop ini Ketua HIPMI, Raja Sapta Octohary yang berbicara tentang Communication Skill yang pada dasarnya mengajak pengusaha muda untuk mampu berkomunikasi dengan baik dalam dunia usaha. Tampil juga pembicara Donny Dhirgantoro (penulis buku SEM)  menyampaikan pengalaman, suka dan duka kaum muda yang sukses  mengembangkan kariernya pada dunia usaha.

Orasi Ilmiah “Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur dalam Perspektif Demokrasi dan Kepemimpinan” oleh Ir. Irman Gusman, Ketua DPD RI

Share
ORASI ILMIAH
IR. IRMAN GUSMAN – KETUA DPD RI
WISUDA SARJANA DAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TA. 2012/2013
“Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur dalam Perspektif Demokrasi dan Kepemimpinan”
Jakarta, 10 Oktober 2013
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Yang terhormat
  • Rektor Universitas Esa Unggul
  • Para Wakil Rektor
  • Para  Guru Besar
  • Para Dekan dan Waki Dekan
  • Para Dosen dan Mahasiswa
  • Para Wisudawan dan Wisudawati
  • Para Tamu Undangan
  • Rekan-rekan Media Massa,
  • Serta hadirin yag berbahagia
Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati program sarjana dan pascasarjana Universitas Esa Unggul yang hari ini telah menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) dan strata dua (S2). Ini tentu saja suatu langkah awal untuk memasuki gerbang pengabdian yang baru dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, yakni salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat luas.
Sebagai generasi penerus bangsa sekaligus calon-calon pemimpin masa depan, kami semua berharap kiranya ilmu pengetahuan yang didapat selama menempuh pendidikan di universitas ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam mendarmabhaktikan diri pada keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Wisuda program sarjana dan pascasarjana Tahun Akademik 2012/2013 ini juga terasa istimewa dan membahagiakan karena bertepatan dengan peringatan dua dasawarsa Universitas Esa Unggul yang jatuh pada tanggal 6 Oktober yang lalu.
Karena itu, rasanya tidak lengkap kebahagiaan hari ini tanpa memberikan selamat kepada seluruh keluarga besar civitas akademika Universitas Esa Unggul yang telah memasuki usia 20 tahun pengabdian pendidikan kepada bangsa. Semoga dengan dua dasawarsa akan membawa Universitas Esa Unggul menjadi salah satu universitas terbaik, tidak hanya dalam konteks domestic, tetapi juga pada tingkat regional dan global.
Saat ini, di tingkat global,pendidikan memainkan peran yang sangat signifikan dalam membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Di mana ukuran sumber kemakmuran suatu bangsa sudah tidak ditentukan oleh comparative advantage, yakni; kecerdasan (BRAIN POWER), visi dan mimpi-mimpi besar (DREAM), semangat pantang menyerah (SPIRIT), dan rsa percaya pada kekuatan sendiri/kekuatan dalam negeri (CONFIDENCE).
Karena itu, sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan modal dasar untuk mencapai kemakmuran di masa depan. Banyak kasus di beberapa negara yang kaya sumber daya lam, terutama kawasan Afrika, justru tidak berbanding lurus dengan dengan tingkat kemajuan dan kesejahteraan.
Negara-negara yang kaya justru mengalami paradox sumber daya alam (the paradox of plenty) dimana mereka terjebak pada konflik dan kekerasan, seperti yang terjadi di Pantai Gading (Negara penghasil kakao terbesar nomor satu di dunia), Ghana, Nigeria, dan sebagainya.
Fenomena paradox sumber daya alam biasanya disebabkan beberapa faktor, yakni slah manajemen (salah kelola, praktek korupsi, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia di Negara tersebut. Karena itu, salah satu kunci penting untuk memenangkan kompetisi masa depan adalah semua anak bangsa harus memiliki kemampuan sumber daya manusia yang unggul, karakter (jatidiri), sekaligus juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena itu tugas anda semua di masa depan adalah bagaimana menyiapkan diri sebaik-baiknya dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat di universitas ini untuk dikembangkan secara lebih maksimal agar memiliki nilai tambah tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi yang lebih penting adalah untuk mendorong kemajuan bangsa.
Kekayaan sumber daya alam yang dimilki bangsa ini jika tidak dikelola dengan baik, efisien dan efektif, maka suatu hari terbuka kemungkinan akan terkikis habis. Tetapi jika semua sumber daya alam dikelola dengan ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Begitu juga jika potensi sumber sumber daya manusia Indonesia kita tumbuhkan dan kembangkan, maka bangsa ini akan memiliki daya saing yang mampu berkompetisi di dunia internasional.
Bapak Rektor, Civitas Akademika, Para Wisudawan/Wisudawati, serta hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan orasi ilmiah ini, tema yang ingin saya ulas adalah “Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur dalam perspektif Demokrasi dan Kepemimpinan”. Tema ini penting untuk diangkat karena tahun ini bangsa Indonesia telah memasuki tahun politik dan tahun depan (2014) kita akan memasuki tahun pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta memilih Presiden dan Wail Presiden.
Sebagai Negara yang telah memilih jalan demokrasi, Pemilu 2014 merupakan momentum yang sangat penting untuk meneguhkan cita-cita reformasi. Pemilu bukan sekedar pesta demokrasi ataupun pesta rakyat, tetapi lebih penting dari itu pemilu adalah pintu gerbang menuju perubahan. Melalui pemilu, rkyat akan menentukan pilihannya dalam memilih wakil mereka di parlemen sekaligus pemimpin eksekutif yang akan berperan besar dalam menentukan arah dan nasib bangsa ini ke depan.
Memang jika dilihat secara kasat mata, proses demokratisasi yang berlansung dalam kurun waktu 15 tahun lebih ini seperti belum memberikan hasil yang maksimal sebagaimana awal cita-cita reformasi. Praktek korupsi masih terjadi dimana-mana terutama yang dilakukan oleh para wakil rakyat, penyelenggara Negara di daerah (gubernur, bupati, walikota) hingga ketua lembaga Negara di pusaran kekuasaan pusat.
Namun, itu itu bukan menjadi alas an agar kita berjalan di tempat tetapi merupakan suatu tantangan untuk menata ulang system demokrasi. Demokrasi merupakan antitesa terhadap sistem  pemerintah otoriter dan sentralistik, karena dampak dari system tersebut adalah kesenjangan ekonomi dan kesenjangan antar wilayah. Akibatnya hak-hak asasi rakyat terpasung, baik hak kebebasan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, hak dipilih dan memilih, hak perlakuan yang sama di depan hokum, dan juga hak-hak dasar warga Negara akan penghidupan dan pekerjaan yang layak sebagaimana dijamin oleh konstitusi.
Demokrasi menjadi pilihan sistem ketatanegaraan kita karena pada prinsipnya mengandung nilai-nilai universal yang positif. Pertama, menjamin hak asasi manusia; Kedua, menjamin persamaan kedudukan di depan  hokum; Ketiga, menjamin kebebasan menyatakan pendapat dan berserikat; Keempat, mengharuskan kebebasan pers; dan Kelima, memberikan keterbukaan akses ekonomi bagi semua kelompok masyarakat demi kesejahteraan bersama.
Pertanyaannya kemudian, setelah lebih dari 15 tahun proses demokratisasi di Indonesia, seperti apakah kualitas demokrasi kita? Jawaban yang bisa kita hadirkan bahwa setelah 15 tahun perjalanan demokrasi, sesungguhnya demokrasi yang kita jalankan sekarang masih berkutat pada demokrasi yang procedural, bukan demokrasi yang substantive.
Menurut Global Democracy Index 2013 yang baru saja dirils oleh Majalah Economist, dari 167 negara yang disurvey, rangking kualitas demokrasi Indonesia berada di peringkat ke 53 dengan kategori Flawed Democracy. Memang rangking ini naik dari 67 pada tahun 2012. Namun secara kualitas, demokrasi Indonesia masih dinilai “cacat” karena prakteknya belum full democracy. Indeks tersebut dibawah Australia (6), Inggris (16), Korea Selatan (20), Jepang (23), Israel (37), dan India (38). Bahkan rangking demokrasi kita masih di bawah Timor Leste yang berada di urutan ke-43.
Kenapa kualitas demokrasi kita masih dinilai rendah? Ternyata permasalahan tersebut ada pada lemahnya kualitas lima alat ukur utama, yakni Pemilihan umum (baik pemilihan umum president, legislative, maupun pemilihan kepala daerah) dan Pluralisme, Kebebasan Sipil, Fungsi Pemerintahan (birokrasi), Partisipasi Politik, dan Budaya Politik.
Rendahnya kualitas lima variabel ini menyebabkan kualitas penyelenggaraan demokrasi masih jauh dari harapan reformasi 1998.
Civitas Akademika dan Hadirin yang berbahagia,
Ada pertanyaan yang juga sering dikemukakan adalah apakah demokrasi tercermin juga dalam kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, kemajuan, keadilan, maupun kemakmuran? Sebagai Negara demokrasi, tentu saja harapan besar seluruh rakyat adalah demokrasi membawa perubahan bagi peningkatan kemandirian, kemajuan, keadilan, dan kemakmuran. Harapan tersebut wajar karena demokrasi adalah media untuk melakukan perubahan-perubahan signifikan yang lebih baik.
Namun sayangnya, substansi demokrasi belum sepenuhnya tercermin dalam kemandirian, kemajuan, keadilan, dan kemakmuran. Kenapa saya katakana demikian? Karena sesungguhnya kita belum menjadi bangsa yang mandiri yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan kepribadian secara kebudayaan.
Dengan segala potensi dan kekayaan alamnya, seyogianya bangsa kita harus danggup mencukupi semua kebutuhan dalam negeri, tidak bergantung pada bantuan asing, mandiri dalam bidang pangan, energi, dan pengelolaan sumber daya alam, serta memiliki ketahanan nasional dan daya saing untuk berkompetisi di era globalisasi.
Kenyataan yang kita hadapi sekarang justru masih sama seperti ucapan Bung Karno yang menulis di Harian Suluh Indonesia pada tahun 1930 tentang cirri-ciri ekonomi negeri jajahan. Pertama, negeri tersebut dijadikan sebagai sumber bahan baku murah oleh negara-negara industry dan kapitalis yang menjajahnya; kedua, dijadikan sebagai pasar untuk menjual produk-produk hasil industry Negara penjajah; dan, ketiga,  negeri jajahan dijadikan tempat memutarkan kelebihan kapital mereka demi mendapatkan rente.
Realitas yang diungkapkan Bung Karno lebih 80 tahun yang lalu itu, ironisnya setelah 68 tahun Negara kita merdeka, ternyata belum banyak berubah. Kita semua tentu tahu, sampai kini kekayaan alam kita masih dijual murah kepada bangsa asing, bahan baku dan bahan mentah yang dihasilkan bumi Indonesia juga masih terus mengalir ke luar negeri untuk memasok kebutuhan industri Negara lain yang lebih maju.
Sebaliknya, bangsa kita hingga kini masih dikenal sebagai konsumenterbesar produk-produk industry, elektronik, dan barang teknologi dari Negara-negara industri di luar sana. Negara kita adalah konsumen handphone terbesar ketiga, dan salah satu pasar mobil dan sepeda motor terbesar di dunia. Dan barang-barang itu dihasilkan oleh industry di luar negeri.
Lalu, lebih 50 persen perbankan di Negara kita dewasa ini dikuasai oleh pemodal asing, karena Indonesia masih dianggap sebagai tujuan investasi uang terbaik didunia karena tingkat suku bunga bank yang jauh lebih tinggi dibandingkan Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Eropa, Singapura, bahkan diatas Malaysia dan Thailand. Tegasnya, dengan memutarkan kelebihan capital mereka di Negara kita, pemilik modal dari luar negeri mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Artinya, kita sejatinya belum menjadi Negara yang seutuhnya mandiri dalam mengelola semua sumber daya alam dan sumber daya ekonomi yang kita miliki. Demokratisasi yang kita lakukan masih sebatas demokrasi dibidang politik, belum demokratisasi di bidang ekonomi.
Dalam decade belakangan, berkat stabilitas politik dan keamanan yang relative baik, ekonomi Negara telah tumbuh cukup tinggi rata-rata diatas 6 persen setahun, tertinggi di dunia setelah China dan India. Berkat pertubuhan yang tinggi itu pula, Negara kita sudah masuk G-20, bahkan nomor 16 terbesar didunia dengan GNP sekitar USD 1 Triliun atau terbesar di Asia Tenggara.
Namun pertumbuhan yang berhasil dicapai Negara kita ternyata belumlah dapat dikatakan berkualitas, karena masih menyisakan ketimpangan social dan ekonomi yang justru makin tinggi. Ini ditunjukkan oleh makin naiknya Gini Ratio Indonesia dari 0,31 sepuluh tahun yang lalu menjadi 0,42 tahun ini. Indicator ini menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia sudah berada pada tahap lampu kuning.
Civitas Akademika Universitas Esa Unggul yang saya hormati.
Di bidang sumber daya manusia, Negara kita juga belum mencapai taraf yang optimal dalam peringkat daya saing. Human Development Index 2013 yang dikeluarkan UNDP untuk mengukur tingkat kualitas kehidupan suatu Negara dari sisi pendidikan, kesehatan maupun angka harapan hidup, dari 167  negara, Indonesia berada pada rangking 121. Memang rangking ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang berada di rangking 124.
Namun  jika dibandingkan dengan kelompok G-20, Indonesia berada di peringkat nomor dua paling bawah. Australia berada di peringkat 2, Amerika (3), Jerman (5), Jepang (10), Kanada (11), Inggris (26), dan Perancis (20), Rusia (55), Brasil (85), dan china (101). Kita hanya sedikit lebih baik dari India yang berada di peringkat 136.
Sementara di kelompok Negara-negara ASEAN, peringkat daya saing sumber daya manusia Indonesia berada di bawah SIngapura (18), Brunei Darussalam (30), Malaysia (64), Thailand (103), dan Filipina (114).
Ini artinya peningkatan daya saing bidang sumber daya manusia belum mencapai tahap yang maksimal. Karena itu, perlu di lakukan pembenahan yang intensif pada bidang pendidikan dan kesehatan agar kualitas sumber daya manusia Indonesia bisa lebih berkualitas dan berdaya saing.
Dalam upaya ini, tak ada jalan lain, kita harus melakukan pembenahan di bidang pendidikan –baik di bidang kebijakan dan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan- dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Para hadirin yang dimuliakan,
Nilai demokrasi yang sama pentingnya untuk diukur ke depan adalah bagaimana keadilan dapat dirasakan oleh semua kelompok masyarakat dan demokrasi membawa kemakmuran bagi rakyat. Keadilan adalah kondisi dimana semua warga Negara harus memiliki kesamaan di depan hukum dan pemerintahan, terjamin hak-hak asasi, pemerataan hasil pembangunan ke seluruh daerah dan strata social, serta terciptanya birokrasi pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Namun secara kenyataan, keadilan belum seutuhnya terealisasi dalam kehidupan masyarakat. Padahal keadilan harusnya tercermin dalam penegakan supremasi hokum tanpa pandang bulu, pemberantasan korupsi secara tegas, serta berkurangnya angka kesenjangan di Indonesia, baik kesenjangan ekonomi, social, maupun kesenjangan antar wilayah.
Indonesia adalah Negara dengan tingkat pertumbuhan kelas menengah dan kelas atas yang termasuk tertinggi di Asia Bahkan dunia. Namun, kelas bawah Indonesia mengalami problem serius berupa involusi(penurunan kualitas) kesejahteraan. Kesenjangan ini membuat sebagian kalangan bisa menikmati layanan pendidikan dan kesehatan dengan baik tetapi sebagian lain justru kesulitan mendapatkan akses layanan pendidikan dan kesehatan dasar.
Itulah sebabnya setelah lebih dari 15 tahun demokratisasi dan desentralisasi, kita belum mampu membangun basis ekonomi yang kuat sehingga masih sangat rentan terhadap tekanan eksternal seperti yang terjadi saat ini dimana deficit perdagangan dan deficit transaksi berjalan terus terjadi dan kemudian diikuti oleh depresiasi nilai tukar rupiah dan tergerusnya cadangan devisa secara signifikan sejak awal tahun ini.
Civitas Akademika dan tamu undangan serta hadirin yang berbahagia,
Tentu saja sebagai Negara yang besar, Indonesia memiliki peluang untuk tampil sebagai Negara yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kuncinya adalah bagaimana m,emamfaatkan segala potensi yang kita miliki agar Indonesia tumbuh sebagai Negara yang mandiri, maju, adil, dan makmur.
Banyak lembaga internasional yang memprediksi bahwa Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Dengan pertumbuhan ekonomi seperti saat ini, diprediksi Indonesia bersama Negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India dan China) akan mendominasi PDB dunia dengan share lebih dari 50 persen pada tahun 2025. Pada saat itu, Indonesa diperkirakan mempunyai PDB perkapita sekitar US$15.000.
Begitu juga menurut Buku Megachange 50 yang diterbitkan oleh majalah The Economist tahun 2012 bahwa Indonesia diramalkan di era globalisasi ini akan menjadi salah satu Negara maju dengan pendapatan perkapita sekitar US$ 24.000 pada tahun 2050. McKinsey Global Institute memprediksi Indonesia akan masuk dalam 7 (tujuh) besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030, mengalahkan Jerman dan Inggris.
Diramalkan pula jumlah kelas menengah Indonesia akan tumbuh dari 45 juta orang pada tahun 2010 menjadi 135 juta orang di tahun2030 atau tumbuh sekitar 90 juta, dimana pertambahan kelas menengah akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Apakah kemudian potensi Indonesia tersebut dapat mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur? Tentu saja kuncinya adalah terletak pada kepemimpinan bangsa ini.
Pemimpin kedepan harus membangun fondasi demokrasi yang subtantif; ekonomi yang kuat dan mandiri yang tidak sekedar berorientasi pada pertumbuhan, tetapi lebih mengutamakan keadilan dan pemerataan, agar pertumbuhan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Pemimpin kedepan juga di tuntut dapat menegakkan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi; serta menciptakan dukungan system social kemasyarakatan berupa keharmonisan, toleransi dan ketertiban social secara demokratis.
Kepemimpinan, baik dipusat maupun daerah, adalah kunci penentu karena kepemimpian yang lahir dari sitem demokrasi akan menentukan ke mana arah kebijakan dan pembanguna bangsa ini. Biasanya sebuah Negara yang sedang menjalani proses demokratisasi, terkadang terjebak pada pilihan dilematis: apakah membangun system terlebih dahulu, ataukah melahirkan pemimpin yang unggul lebih dulu.
Semua akan terwujud jika ada kepemimpinan yang tepat bagi Indonesia. Sosok pemimpin masa depan yang kita butuhkan adalah:
  • Pertama, Pemimpin yang bersih dan berintegritas, bebas dari beban masa lalu, tidak pernah terkait kasus korupsi, serta konsisten antara ucapan dan tindakan.
  • Kedua, Pemimpin yang memiliki track record, yakni pengalaman kepemimpinan. Bukan pemimpin yang instan. Tetapi pemimpin yang mengerti nafas reformasi serta tantangan-tantangan yang ada di bangsa ini.
  • Ketiga, Pemimpin yang visioner, yang mampu membaca peta kompetensi global dan membawa bagsa kita untuk menang dalam kompetensi di berbagai bidang.
  • Keempat, Pemimpin yang aspiratif, yang memahami, membela, dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok maupun kedaerahan.
  • Kelima, Pemimpin yang Problem Solver. Amat banyak masalah di negeri ini yang tidak terselesaikan. Kita butuh pemimpin baru yang membawa solusi, mampu menyelesaikan masalah dan bukan yang justru menimbulkan apalagi jadi sumber masalah.
  • Keenam, Pemimpin yang kompeten atau cakap, mengerti manajemen pemerintah, memahami semua potensi dan kekuatan bangsa dan mampu mengelolanya bagi tercapainya cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
  • Ketujuh, Pemimpin yang berdiri diatas kepentingan semua pihak dan golongan. Pemimpin masa depan yang kita butuhkan adalah yang mampu merajut Nusantara tercinta ini agar semua keragaman bangsa kita tetap terpelihara sebagai kekuatan yang mempersatukan kita.
Lahir dan terpilihnya pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia masa depan itu sepenuhnya ditentukan oleh 250 rakyat Indonesia melalui pemilu 2014 tahun depan. Namun demikian, pemilihan tersebut tidaklah bisa kita serahkan kepada “politik pasar bebas” begitu saja, karena kita juga harus mencerahkan pemilih rakyat kita bagaimana memilih pemimpin yang baik.
Disinilah saya melihat pentingnya perana perguruan tinggi untuk ikut menentukan arah kemajuan bangsa ke masa depan. Perguruan tinggi termasuk tentunya Universitas Esa Unggul ikut bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang baik, pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini ke depan.
Perguruan tinggi ikut member arah dan menentukan, apakah kita akan memilih pemimpin hanya berdasarkan popularitas dan pencitraan belaka, atau pemimpin yang memiliki persyaratan di atas.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini.  Terimakasih atas perhatiannya.  Wassalamualaikum wr.wb.
Ketua DPD RI
Irman Gusman

Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang : Penelitian, Kewirausahaan, Pengabdian Pada Masyarakat, Penerapan Teknologi dan Karsa Cipta- DIKTI 2013

Share

Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA membuka Acara Wisuda Universitas Esa Unggul Program Diploma III, Diploma IV, Sarjana dan Pascasarjana TA. 2012/2013

Share
Selamat kepada 1.194 orang wisudawan Universitas Esa Unggul yang telah dilantik pada Acara pada Wisuda Universitas Esa Unggul Program Diploma III, Diploma IV, Sarjana dan Pascasarjana TA. 2012/2013, Kamis, 10 Oktober 2013 di Ballroom Hotel Pullman Jakarta
Dalam acara Wisuda ini, para Wisudawan/i yang akan dilantik tersebut sudah menyesaki Ballroom Hotel Pullman sejak jam 7 pagi yang berjumlah sekitar 1200 orang itu.
Upacara pelepasan yang hikmat itu dihadiri oleh pendiri UEU Ibu Prof. Dr. Kemala Motik dan Bapak dr. Abdul Gafur nampak berbahagia menyaksikan generasi penerus bangsa itu menyelesaikan tiap episode prosesi upacara yang padat itu.
Dalam Pembukaan Acara Wisuda , Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA dihadapan para undangan yang diantaranya adalah Ketua DPD, Ir. Irman Gusman, Ketua Kopertis Wilayah III, Prof. Ilza Mayuni, dan para orang tua wisudawan serta undangan lainnya, menekankan dalam kata sambutannya bahwa keberhasilan kita di era globalisasi yang penuh perjuangan ini ditentukan oleh kesiapan kita. Kesiapan kita itu mulai dari adanya sikap keterbukaan dari kita terhadap sesuatu yang baru, cara kerja baru, cara berpikir yang baru serta kesiapan untuk menghadapi berbagai macam tantangan baru, “ kata Rektor. Untuk itu, kita harus siap memperbaharui diri kita terus-menerus. Kita sebagai individu harus siap latih, siap pakai, siap kerja, siap bersaing dan yang lebih penting adalah siap untuk belajar kembali serta siap mengembangkan diri agar selalu berada satu langkah lebih maju dalam setiap aspek.
Sementara itu Ketua DPD, Ir. Irman Gusman dalam kata sambutannya berharap agar para sarjana baru UEU ini dapat memberi distribusi proaktif bagi pembangunan bangsa ke depan. Karena dari pundak kalianlah pemerintah dan terutama kedua orang tua berharap agar kelak dapat menyumbangkan ilmu yang dipelajari di lingkungan perguruan tinggi, terutama di Universitas Esa Unggul ini bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa ke depan,” kata Ir.  Irman Gusman.
Seluruh prosesi wisuda berlangsung dengan sukses dan semarak, diakhiri dengan penandatanganan ruang kuliah dengan nama ruangan Irman Gusman di Universitas Esa Unggul (Is)

Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar “Cara Asyik Bisnis Masa Depan Via Online”

Share




Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar  ” Cara Asyik Bisnis Masa Depan Via Online ” pada  hari Selasa, 08 Oktober 2013, pukul 13.00 – 15.30 WIB di Aula Kemala Universitas Esa Unggul.
Seminar ini menghadirkan pembicara Dandy Kurniadi (Praktisi, Motivator Bisnis Online, Alumni Esa Unggul).
Terbuka untuk seluruh Mahasiswa Universitas Esa Unggul. ( Mahasiswa Reguler)
GRATIS…
Informasi dan Pendaftaran
Karina – (021) 5674223 ext. 440